Lebih Baik Pertamax
Mayoritas masyarakat Indonesia mungkin sangat tidak setuju dengan hal ini, dalam beberapa peristiwa dan berita terhangat yang tersebar di publik, banyak demonstrasi mengarah kepada turunnya harga bahan bakar, terutama Bensin dan Solar, karena memang dalam aktifitas kesehariannya sebagian besar masyarakat sudah sangat akrab dengan dua macam bahan bakar tersebut, yang mereka perhitungkan adalah “hanya” dengan harga murah mereka mampu meraup keuntungan yang sebesar-besarnya, jadi orientasinya hanya mengarah kepada satu hal saja, yaitu “dengan sedikit pengorbanan mampu mendapatkan keuntungan besar”.
Pernahkah terpikir bahwa sebaiknya dan mungkin kalau bisa seharusnya bahan bakar yang digunakan oleh masyarakat dalam membantu melancarkan aktifitas kesehariannya itu adalah Pertamax. Memang jika didasari oleh cara pikir mayoritas masyarakat kita hal itu dapat dikatakan suatu kerugian, karena dilatarbelakangi oleh cara pikir pendek yaitu dengan hanya mengedepankan untung rugi bagi diri sendiri atau bagi kelompok/organisasinya sendiri, dari sudut pandang Ilmu ekonomi memang benar, tetapi jika melibatkan disiplin ilmu yang lebih beragam, hal tersebut sangatlah ditentang, beberapa sudut pandang ilmu yang menentang adalah sebagai berikut:
- Kimia : terkait masalah polusi udara, secara detail dapat dijelaskan bahwa bahan bakar Solar, Bensin, dan Pertamax memiliki bilangan Oktan yang berbeda, Solar bilangan oktannya adalah 40, Bensin bilangan oktannya adalah 80, sementara Pertamax bilangan oktannya adalah 94. Perlu diketahui bahwa semakin tinggi nilai bilangan oktannya, maka semakin rendah tingkat polusi udaranya.
- Fisika : semakin rendah kualitas bahan bakarnya, maka pengaruhnya terhadap suhu bumi semakin besar, inilah salah satu faktor pemicu mumculnya Global Warming yang semakin parah.
- Biologi : terkait dengan masalah kesehatan, bahan bakar dengan mutu rendah adalah penyumbang terbesar sumber masalah penyakit yang berasal dari aktifitas di jalan raya, karena pada asap kendaraan terdapat berbagai macam gas beracun hasil dari proses pembakaran.
Selain itu, kita juga patut menyadari tentang hal berikut ini, seberapa besarkah tingkat kepedulian kita dan umumnya bagi masyarakat Indonesia sendiri terhadap alam ini? Alam memberikan kasih sayangnya yang tulus yaitu dengan menyediakan makanan dan minuman untuk dikonsumsi agar semua orang di Dunia ini dapat hidup dengan baik, dan sehat. Namun, ternyata mayoritas masyarakat saat ini masih belum memiliki kesadaran akan hal tersebut, yang mereka kejar hanyalah keuntungan dan tidak peduli akan efeknya bagi lingkungan alamnya. Nah, kalau alam sudah mulai tegas dan kejam, mau gimana lagi?
Hargailah alam yang sudah memberikan kehidupan kepada kita, jangan hanya berusaha mencari keuntungan belaka tanpa mempertimbangkan dampaknya bagi alam. Jika manusia merawat alam sebaik mungkin, maka alampun akan memberikan kebaikannya kepada manusia, namun jika “manusia serakah, maka alampun tak ramah”
0 Response to "Lebih Baik Pertamax"
Post a Comment