Indonesia VS Eropa "Negara Dunia Ketiga VS Negara Maju"

Mengapa Indonesia hanya berpredikat sebagai negara berkembang atau bisa disebut juga negara ‘Dunia Ketiga’?, sementara mayoritas negara-negara di wilayah benua Eropa memiliki predikat sebagai negara maju?

Kita dapat menemukan jawaban dari pertanyaan tadi dengan meninjau kembali keadaan SDM(Sumber Daya Manusia) di Indonesia. Ya, saya memang ingin menekankan pada permasalahan kualitas sumberdaya pekerjanya, tapi saya tidak menyinggung tentang keberadaan lapangan kerja, namun jauh sebelum itu, yaitu pedoman dan prinsip dunia kerja Indonesia. Perbedaan yang cukup meresahkan yaitu berhubungan dengan anggapan dan definisi tentang suatu pekerjaan. Yaitu apa tujuan dari seseorang mencari pekerjaan, terutama menjadi karyawan bagi pemerintah.


Langsung saya akan saya sebutkan inti dari permasalahannya, bagaimanakah tanggapan kalian tentang ‘menjadi buruh pemerintah’ dan ‘menjadi pengabdi pemerintah’. Inilah yang sebenarnya menjadi jurang pembeda yang sangat curam bagi Indonesia untuk meraih predikat negara maju. Indonesia sekarang sudah memiliki ‘terlalu banyak’ buruh, dan terlalu sedikit ‘pengabdi’.  Buruh= kalo ngga’ digaji buat apa kerja; pengabdi= kami mengabdi demi kemajuan bangsa, mengabdi dengan segala daya dan upaya. Coba, hitung jumlah buruh(pegawai negeri) yang tersebar di Indonesia, jutaan kan! Lain halnya dengan pengabdi, berapa hayo? Sangatlah sedikit. Yang masih sangat disayangkan bahwa masyarakat indonesia saat ini masih tetap berorientasi kepada uang, dan tidak peduli terhadap prestasi intelektual, Indonesia saat ini juga belum maksimal dalam memberikan motivasi dan pengarahan yang optimal dan efektif untuk memajukan intelektual para pengabdinya.

Lain halnya di Eropa , pemanfaatan sumberdaya intelektual di negara sana sungguh luar biasa, mereka tidak segan mengeluarkan biaya besar untuk memfasilitasi siapapun yang memiliki bakat intelektual cemerlang, akses internet, iptek, dan teknologi ‘unlimited’ diberikan dengan cuma-cuma.

“cari orang pintar itu gampang, namun cari orang yang cerdas dan berkarakter itu cukup sulit”

Tujuan dari artikel ini bukanlah untuk menakut-nakuti lembaga negara, pemerintah, atau siapapun, melainkan supaya kita dan umumnya bagi indonesia untuk menyadari akan hal ini. Sebagai perumpamaan, jika suatu perusahaan software mendapati produknya terkena hack maka mereka akan berupaya untuk memperbaiki sistem software buatannya agar tidak terbobol lagi, jika Indonesia udah saya kasih tahu dimana letak kelemahannya, saya mengharapkan pula perbaikan manajemen pekerjaan di masa mendatang.

Related Posts

0 Response to "Indonesia VS Eropa "Negara Dunia Ketiga VS Negara Maju""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel