Generasi IPA

Bagaimana menjadi generasi IPA yang benar?

Sesuai dengan namanya, cabang Ilmu Alam(Nature Science) lingkungannya didominasi oleh rangkaian misteri kejeniusan sistem alam, sistem ini merupakan sejenis rangkaian yang rumit karena memiliki tingkat ketelitian tertinggi. Untuk membuka gerbang dominasi tersebut dibutuhkan kemampuan intelektual dan kreatifitas dalam menjalani sebuah eksperimen berkelanjutan, karena apa? Materi tidak mungkin kuat dan bertahan tanpa eksperimen, dan eksperimen tidak akan dibutuhkan jika tidak ada materi. Materi yang dimaksud disini adalah bahan ajar, jika suatu pelajaran hanya diberikan materi, tetapi tidak diberikan satupun eksperimen, maka materi tersebut akan mudah hilang dalam memori otak.

Intinya kita harus lebih banyak dan sering dalam melakukan eksperimen dengan dilatarbelakangi bukan hanya sekedar tugas sekolah, melainkan oleh rasa ingin tahu dan mencoba sesuatu yang baru. Selain untuk mempermudah dalam menghafalkan materi pelajaran, dengan bereksperimen maka otak akan terlatih untuk berpikir.

Membiasakan berpikir secara kritis, bukan secara statis[1]. Berpikir kritis, maksudnya selalu mengkritisi hal yang memang tidak benar, serasa kurang tepat dan sekiranya perlu pembenahan lebih lanjut. Tak apa, walaupun masih merasa kekurangan bukti dan teori yang memadai untuk mendukung hasil kinerja otak dalam mengkritisi suatu masalah, jangan takut menerima kegagalan atas kesalahan pendapat, pikiran, dan tindakan, malah seharusnya bersyukur atas kegagalan yang dialami, karena apa? “kegagalan adalah awal dari keberhasilan, kamu tidak pernah mengalami kegagalan, yang ada hanyalah pengalaman berharga, dengan kegagalan berarti kamu menemukan kunci untuk membuka gerbang kesuksesan”.

[1] Hanya terpaku pada teori, karena teori diciptakan oleh manusia atas dasar logika yang dimilikinya, dan logika tersebut belum tentu dapat diterima oleh orang lain.